Selasa, 10 Maret 2015

Assalamualaikum Wr.Wb.
Whaaatt's uupp? guys gimana kabar nya hari ini baik kan, pada kesempatan ini saya akan membahas tentang salah satu PARADISE Indonesia tepatnya di Goa Kalisuci.....




  Ada yang sudah tau tentang ini??? Yoo kita bahas yoo...
  Goa Kalisuci adalah Sungai bawah tanah yang mengalir di bawah barisan pegunungan kapur yang bermuara di laut selatan pulau Jawa. Dan Merupakan salah satu dari tiga pusat wisata petualangan cave tubing yang ada di dunia, setelah Meksiko dan Selandia Baru. 
Menyusuri sungai yang mengalir melewati gua-gua bawah tanah menjadi salah satu petualangan wisata yang ditawarkan di Kalisuci, Semanu, Gunungkidul. Dikenal dengan istilah cave tubing, petualangan ini memadukan aktivitas caving (susur gua) dan body rafting. Berbekal informasi bahwa aktivitas cave tubingini hanya ada di Mexico, New Zealand, dan Gunungkidul, YogYES pun semakin semangat dan tak sabar untuk segera memulai petualangan baru yang mengasyikkan dan penuh tantangan. Setelah life jacket, helm, dan semua peralatan yang diperlukan terpasang dengan sempurna di tubuh, YogYES pun mulai menyusuri jalan setapak di antara ladang jati menuju titik dimulainya cave tubing Kalisuci.
Aliran sungai yang berkelak-kelok terlihat dari ketinggian tebing. Airnya yang biru kehijauan terlihat kontras dengan warna coklat tanah, tebing karst, serta daun-daun yang meranggas sehingga menciptakan harmoni lukisan alam yang mempesona. Setelah semua duduk di atas ban pelampung, pengarungan sungai pun dimulai. Ban mulai bergerak seirama aliran air. Saat tiba di arus tenang maka tangan harus difungsikan sebagai kayuh supaya terus melaju, sedangkan saat memasuki jeram ban akan melaju dengan cepat serta berputar-putar mengikuti arus. Di beberapa titik yang penuh dengan bebatuan maupun jeram yang ekstrim dan sulit dilewati, YogYES terpaksa harus keluar dari sungai dan berjalan kaki sambil mengusung ban pelampung.
  Petualangan sesungguhnya dimulai saat aliran sungai memasuki relung Gua Kalisuci dan Gua Gelatik. Sinar matahari menghilang dan berganti dengan suasana remang bahkan gelap, satu-satunya pencahayaan hanya berasal dari headlamp. Stalaktit yang terlihat di atap gua terus meneteskan air, beberapa diantaranya merupakan batu kristal. Tiga ekor kelelawar nampak bergelantungan di langit-langit gua, ikan besar berenang di bawah kaki, dan seekor laba-laba besar menempel di stalagmit. Keindahan gua dan kesejukan sungai yang menyatu dalam keheningan membuat diri enggan beranjak pergi. Berpeluk mesra dengan dinginnya aliran sungai di perut bumi dengan bonus pemandangan alam yang cantik dan eksotik benar-benar menjadi petualangan yang tak kan pernah terlupa.






This is PARADISE in Indonesian...
Writer By: Muhamad Faisal G.

0 komentar:

Posting Komentar